Hormon Auksin – Setelah sebelumnya ContohSoal.co.id membahas mengenai materi Tumbuhan Paku. Maka materi pembahasna pada kali ini yakni wacana hormon auksin beserta pengertian, fungsi dan cara kerjanya. Untuk lebih jelasnya simak ulasan yang sudah ContohSoal.co.id rangkum dibawah ini
Pengertian Hormon Auskin
Hormon auksin yaitu merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu tugas fisiologis auksin yaitu guna menghambat peluruhan /perontokan daun, bunga, dan buah.
Dalam hal ini disebabkan oleh auksin bereaksi pada tumbuhan guna menghasilkan inhibitor bagi senyawa tertentu. Inhibitor yang terbentuk sanggup berfungsi sebagai penghambat terbentuknya ethilen.
Pucuk tumbuhan yang sedang tumbuh yang kemudian bergerak ke bagian/organ lain dan akan menghasilkan respon (Loveless,1997). Merupakan daerah dihasilkannya Auksin
Terbentuknya auksin juga yakni pada organ reproduksi ibarat serbuk sari, buah dan biji. Maka dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan perlu adanya prosedur kerja untuk mengatur kadar hormon tumbuhan pada tingkat yang efektif pada jaringan-jaringan tertentu dari tumbuhan (Nurmala, 2004).
Fungsi Hormon Auksin
Secara umum fungsi hormon auksin pada tumbuhan yaitu:
- Berperan dalam pembelahan dan pembesaran sel
- Merangasng pembelahan kambium vaskuler
- Dapat membantu dalam terbentuknya akar lateral dan akar adventif dan memicu pertumbuhan akar dengan lebih baik
- Berperan dalam pertumbuhan tunas samping
- Mengurangi jumlah biji dalam buah
- Merangsang persentase terbentuknya buah dan bunga
- Berperan dalam mengurangi gugur buah
- Dapat memecah benih dormansi dan sanggup merangsang dalam proses perkecambahan, serta sanggup memecah dormansi pucuk/apikal supaya sanggup berkembang.
- Merangsang terjadinya partenokarpi (kemampuan tumbuhan untuk mebentuk buah tanpa proses penyerbukan).
Karena banyaknya fungsi hormon auksin bagi tumbuhan tersebut, kini aplikasi hormon ini pada dunia pertanian telah banyak dilakukan. Hal ini terutama bertujuan untuk memperlihatkan hasil panen optimal ibarat yang diinginkan.
Cara Kerja Hormon Auksin
Hormon ini bekerja dalam menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga tetapkan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel.
Sel tumbuhan kemudian memanjang akhir air yang masuk secara osmosis. Auksin merupakan salah satu hormon tumbuhan yang sanggup meregulasi banyak proses fisiologi, ibarat pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesis protein (Darnell, dkk., 1986).
Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yakni tunas, daun muda, dan buah) (Gardner, dkk., 1991). Kemudian auxin menyebar luas dalam seluruh badan tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah sampai titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim (Rismunandar, 1988).
Auksin ataudikenal IAA = Asam Indolasetat (yakni merupakan auksin utama pada tanaman), dibiosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan hasil mediator sejumlah substansi yang secara alami ibarat auksin (analog) tetapi memiliki acara lebih kecil dari IAA ibarat IAN = Indolaseto nitril,TpyA = Asam Indolpiruvat dan IAAld = Indolasetatdehid.
Yang membantu proses biosintesis auxin yakni oleh enzim IAA-oksidase (Gardner, dkk., 1991). Pertama kali diisolasi Auksin yakni pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif, dari hasil isolasi didapatkan rumus kimia auksin (IAA = Asam Indolasetat) atau C10H9O2N.
Setelah rumus auksin ditemukan maka, terbukalah jalan guna membuat jenis auksin sintetis ibarat Hidrazil atau 2, 4 – D (asam -Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4 – Diklorofenolsiasetat), NAA (asam (asam 3, 6 – Dikloro – O – anisat/dikambo), Amiben atau Kloramben (Asam 3 – amino 2, 5 – diklorobenzoat) dan Pikloram/Tordon (asam 4 – amino – 3, 5, 6 – trikloro – pikonat).
Auksin sintetis ini sudah dipakai secara luas dan komersial di bidang pertanian, di mana batang, pucuk dan akar tumbuh-tumbuhan memperlihatkan respons terhadap auksin, yakni peningkatan laju pertumbuhan terjadi pada konsentrasi yang optimal dan penurunan pertumbuhan terjadi pada konstrasi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Selanjutnya Setelah pemanjangan ini,yang mana sel terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan sitoplasma. Namun bukan hanya sekedar memacu pemanjangan saja , akan tetapi hormon Auksin yang dikombinasikan dengan Giberelin sanggup memacu pertumbuhan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang.
Artikel Lainnya:
- Contoh Soal Mikrometer Sekrup dan Pembahasannya
- Pecahan Desimal
- Contoh Soal Logaritma Persamaan dan Perkalian
- Contoh Soal Turunan Aljabar dan Trigonometri
- Contoh Soal Volume Bola dan Luas Permukaan Bola