'/> Presipitasi

Info Populer 2022

Presipitasi

Presipitasi
Presipitasi

Presipitasi Adalah – Pada pertemuan sebelumnya ContohSoal.co.id telah membahas mengenai transpirasi. Nah pada materi kali ini akan membahas mengenai presipitasi beserta pengertian, jenis, pembagian terstruktur mengenai bentuk, vertikal dan horizontal, untuk melengkapi artikel ini maka simak berikut ini.


Pengertian Presipitasi


 Nah pada materi kali ini akan membahas mengenai presipitasi beserta pengertian Presipitasi
contoh presipitasi

Presipitasi ialah merupakan jatuhnya suatu air dari langit dalam banyak sekali bentuk. Semuanya terbentuk dari awan yang terangkat sekitar 8 sampai 16 kilometer (4 sampai 11 mil) di atas tanah di troposfer bumi. Presipitasi terjadi kapan saja atau semua bentuk partikel air jatuh dari atmosfer tingkat tinggi ini dan mencapai permukaan bumi. Jatuhkan ke tanah disebabkan oleh gaya gesek dan gravitasi. Ketika satu partikel jatuh dari awan, ia meninggalkan bangunan yang bergejolak, mengakibatkan penurunan yang lebih cepat dan berlanjut.


Es (awan) mengkristal sanggup mencapai tanah sebagai pelet es atau salju atau sanggup meleleh dan bermetamorfosis tetesan hujan sebelum mencapai permukaan bumi tergantung pada suhu atmosfer. Untuk alasan ini, ada banyak jenis presipitasi yaitu hujan, salju, hujan es, hujan beku, hujan es, butiran salju, dan debu intan. Mereka yakni bentuk air yang jatuh dari awan beku langit.


Pengertian Presipitasi Menurut Para Ahli


Berikut ini yakni definisi dari presipitasi yang dibahas oleh sang ahli, simak ulasannya.


KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Definisi Presipitasi berdasarkan KBBI adalah:



  • Proses pengendapan, baik dari dalam larutan ataupun dari udara permukaan ke permukaan bumi;

  • Kandungan kelembapan udara yang terbentuk cairan atau materi padat menyerupai hujan, embun salju; buatan met hujan yang bersumber dari banyak sekali jenis awan yang dipilih sebagai hasil perjuangan manusia.


Sigit Ari Wibowo (2015)


Menurutnya presipitasi ialah merupakan suatu tragedi jatuhnya air dari atmosfer menuju ke permukaan bumi. Bentuk zat cair yang turun sanggup berupa embun, salju, kabut, dan hujan.


Jenis-Jenis Presipitasi


Hujan


Hujan yakni segala cairan yang turun dari awan di langit. Hujan digambarkan sebagai tetesan air 0,5 mm atau lebih besar. Tetesan kurang dari setengah milimeter didefinisikan sebagai gerimis.


Salju


Salju terjadi hampir setiap kali ada hujan. Namun, salju sering mencair sebelum mencapai permukaan bumi. Ini yakni presipitasi dalam bentuk virga atau serpihan air es yang jatuh dari awan. Salju biasanya terlihat bersama dengan awan cirrus yang tinggi, tipis dan lemah. Salju kadang kala sanggup turun ketika suhu atmosfer di atas titik beku, tetapi sebagian besar terjadi di udara di bawah titik beku.


Sleet (Pelet es)


Sleet terjadi dalam kondisi atmosfer yang membeku. Sleet, juga dikenal sebagai pelet es, terbentuk ketika salju jatuh ke lapisan hangat lalu mencair menjadi hujan dan lalu tetesan hujan jatuh ke lapisan udara yang membeku yang cukup hambar untuk membekukan tetesan hujan menjadi pelet es.


Hujan Beku


Hujan beku terjadi ketika hujan turun selama di bawah kondisi / suhu beku. Ini biasanya menghasilkan pemadatan tetesan hujan. Tetesan air hujan sangat hambar ketika melewati lapisan sub-beku di atmosfer dan membeku pada ketika mencapai tanah.


Hujan Es


Hujan es yakni bola besar dan benjolan es tidak teratur yang jatuh dari angin ribut besar. Hujan es yakni presipitasi yang murni. Berbeda dengan sleet yang sanggup terbentuk dalam cuaca apa pun ketika ada angin ribut petir, hujan es sebagian besar dialami di animo hambar atau cuaca dingin.


Gerimis


Gerimis yakni hujan yang sangat ringan. Ini lebih besar lengan berkuasa dari kabut tetapi kurang dari hujan biasa. Kabut yakni kabut tipis dengan kondensasi di bersahabat tanah. Kabut terbuat dari kristal es atau tetesan air awan yang menggantung di udara bersahabat atau di permukaan bumi.


Sun Shower


Sun shower yakni program presipitasi yang terdaftar ketika hujan turun sementara matahari bersinar. Itu terjadi ketika angin yang membawa hujan bersama dengan angin ribut hujan ditiup beberapa mil jauhnya, sehingga mengakibatkan hujan ke kawasan tanpa awan.


Butir Salju


Butir salju yakni butiran es putih yang sangat kecil dan buram. Butir salju cukup datar dan umumnya berdiameter kurang dari 1mm. Mereka hampir setara dengan ukuran gerimis.


Debu Intan


Debu intan yakni kristal es yang sangat kecil biasanya terbentuk pada tingkat rendah dan pada suhu di bawah -30 ° C. Debu intan menerima namanya dari imbas kilau yang tercipta ketika cahaya memantulkan kristal es di udara.


Klasifikasi Bentuk Presipitasi


Suatu perbedaan yang sederhana namun fundamental sanggup dilihat antara presipitasi vertikal dan horisontal. Apabila  jatuh di atas permukaan bumi dan diukur dengan penakar hujan itu desebut Presipitasi vertikal namun sementara pada presipitasi horisontal dibuat di atas permukaan tanah dan tidak diukur oleh penakar hujan.

 Nah pada materi kali ini akan membahas mengenai presipitasi beserta pengertian Presipitasi

Prespitasi Vertikal



  • Hujan : Merupakan suatu air yang jatuh dengan bentuk tetesan yang dikondensasikan dari uap air di atmosfer.

  • Hujan gerimis: Merupakan sebuah hujan dengan tetesan yang sangat kecil.

  • Salju: Merupakan suatu kristal kecil yang terjadi oleh air yang membeku dari uap air di udara kalau suhu ketika kondensasi kurang dari 0⁰C.

  • Hujan kerikil es: gumpalan es yang kecil, kebulat-bulatan yang turun ketika hujan badai.

  • Sleet: adonan hujan dan salju, disebut juga glaze.



Presipitasi Horizontal



  • Es: salju yang memadat

  • Kabut: Pada uap air yang dikondensasikan akan menjadi suatu partikel air halus di bersahabat permukaan tanah.

  • Embun beku: Mempunya bentuk yang menyerupai kabut yang membeku di atas permukaan tanah dan vegetasi.

  • Embun: air yang dikondensasikan sebagai air di atas permukaan tanah yang hambar terutama di malam hari. Embun akan menguap di pagi hari.


Variasi intensitas presipitasi dari banyak sekali kawasan berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak sekali faktor diantaranya:


  • Garis lintang

  • Ketinggian lokasi

  • Jarak dari sumber air

  • Posisi dan ukuran suatu daratan

  • Arah angin (menuju atau mendekati sumber air)

  • Hubungannya dengan rintangan pegunungan

  • Suhu nisbi tanah




Demikianlah materi presipitasi beserta pengertian, jenis, bentuk, vertikal dan horizontal kali ini, supaya artikel ini sanggup bermanfaat serta sanggup menambah ilmu pengetahan kita semua.



Advertisement

Iklan Sidebar